8 Juni 2012, 7.58 WIB
Abis nonton film Poconggg Juga Pocong, film yang bukunya
juga aku anggap sangat berpengaruh padaku.hehe satu kalimat yang aku suka
adalah single itu prinsip, jomblo itu
nasip. Aku suka bukunya karena unik menggambarkan dunia galau dari seikat
pocong.
7 Juni 2012, entah kenapa dunia
rasanya galau, dapet sms galau, gak dapet sms juga galau. Hedeeeh, gak tau deh.
Aku ge mencoba mengkaji tentang apa itu galo. Kata pak Dekan, galo itu bahasa
psikologinya Depresif. Hmmm, bisa juga. Tapi, aku mikirnya galau itu semacam
keadaan di mana kita ingin keluar dari sebuah situasi tetapi kita sendiri belum
bisa keluar, akhirnya semacam tersesat di dalamnya. Kaya main maze lah, gak tau
ke mana kita akan keluar? Akhirnya muncul berbagai macam respon yang luar biasa
dari diri sendiri ntuk mentasai keadaan seperti itu, entah dengan kesedihan,
atau berpura-pura senang dan semuanya baik-baik saja padahal tidak.
Kadang juga banyak orang yang
menyangkal bahwa dirinya galau tetapi menggap baik-baik saja. Tetapi bawaannya
itu serba horror terus. Bentar-bentar pengin makan, ato ngisep darah.hehe
Dari film poconggg juga pocong
aku mencoba mengamati cirri-ciri galau itu
Sensitif
Yang pertama sensitif, orang
galau itu kaya orang PMS, gampang tersinggung, gampang berubah moodnya.
Misalnya aja si poconggg sewaktu dia merasa diinak-injak harga dirinya hanya
karena mau temenan ma grupnya Anjaw gak boleh, atau ketika ngeliat cewek yang
disukainya (Sheila) jalan ma cowok lain.
Nah, sensitive itu juga misalnya
kaya orang yang ge skripsi (kaya aku nih) kalo denger kata skripsi aja,
biasanya, “AH JANGAN SEBUT KATA ITU, PLEASE” atau kalo ge ada masalah nih ma
seseorang juga, “AU AH!!!” sensitive kaya poconggg, “Dulu aku ma Sheila juga ke
ilalang kenapa tukang foto itu ajak Sheila ke sini juga?” “Dulu aku ma Sheila
juga ke sini, kenapa mereka harus di sini juga?” ya gitu gitu deh
“Melow”
Orang galau itu suka ma yang
mellow-melow, dengerin lagu misalnya yang mendukung perasaanya. Seakan-akan tuh
kegalauannya itu kaya di film-film, ada soundtraknya. Suka banget denger
lagu-lagu yang mengekspresikan perasaanya saat itu, lagu patah hati, lagu
kekecewaan, lagu kemarahan, “Ambilkan bulan Bu, ambilkan bulan Bu, untuk
menerangi di saat galau” hedeeeh. Yang cukup kreatif mungkin akan segera
mengekspresikan dalam sebuah etikan gitar yang sendu, hantaman drum yang
lambat, atau alunan piano yang lembut, mungkn sangat cocok jika bisa memainkan
biola. Tetapi mungkin jika sudah terbawa suasana, tiba-tiba permainannnya
semakin keras dan cepat seakan-akan mengekspresikan perasaannya yang akan
meledak. DUAAARRR!!!
Atau tiba-tiba menjadi puitis, mengekspresikan
dirinya dalam bait-bait yang menggambarkan kegalauannya, “Oh kenapa mawar itu
merah, daun itu hijau, aku galau” gak mutu!!! Atau mungkin tiba-tiba juga
sensitive terhadap segala sesuatu,
“Lihatlah awan itu mendung, seakan-akan dia faham perasaanku ini,
lihatlah daun-daun berguguran seakan-akan faham bahwa hatiku ini terasa hancur,
biarkan aku rasakan hujan, airnya menetes demi tetes menyentuh kulitku,
hapuskan segalau’ JEDUEEEERRR!!!’ ala mak petir petir!!!!” kaya si Poconggg,
“Ketika Galau menghampirimu, bershowerlah.”
Atau juga biasanya suka ma
cerita-cerita galau dan membayangkan kalau dirinya yang ada di cerita itu.
ceritanya itu biasanya ada adegan kecelakaan, atau tiba-tiba si tokoh sakit
parah, atau bahkan mati, intinya biar dapet perhatian dari banyak orang. Huhuhu
sedihnye!!!
Orang galau itu emang pengin
diperhatiin, dia mencoba mendapatkan perhatian dari orang lain, atau dari
berbagai hal misalnya dari lagu, “Wah, ini lagu ngertiin perasaanku” atau dari
novel, “Novel ini seperti kisah hidupku”
“Aku lagi Pengin sendiri”
Orang galau itu biasanya lebih
pengin sendiri, menikmati kegalauannya dengan penuh rasa kegalauan. Menikmati
setiap hal, jika ada yang tau dia menangis pun dia gak malu, dia bebas
berkespresi. Merasa sendiri, seakan-akan orang lain itu sudah tidak memahami
atau tidak peduli dengan dirinya lagi. Seakan-akan dia sudah tidak percaya
dengan orang lain.
Sama seperti poconggg, aku suka
adegan ini ketika si poconggg menyendiri di halte kendaraan golf tapi yang
dateng malah angkot. Dan tiba-tiba muncul pocongwati (pocong perempuan), “Hai”
sapa poconggg, “Hai!” bales pocongwati dengan jutek. “Dimas” “Dhea” dengan jutek.
“Lagi galau ya? Ditinggal ama pacar” si pocongwati ngangguk. Terus si pocong
ngasih perumpamaan bahwa cinta itu kaya angkot, kadang kita harus ngantri atau
lari-lari ngejar buat dapet angkot, giliran sudah dapet kadang kita ngerasa
salah angkot, atau kadang angkot yang kita naiki itu juga dinaiki satu, dua,
tiga, atau empat orang lain.hehe terbaik ^^b
Ya pada episode di mana orang
galau itu pengin sendiri, berharap akan datang keajaiban atau insight yang akan
merubah cara pandangnya. “Iya juga ya, burung itu hewan yang bebas bisa terbang
ke mana saja, tapi kalau sudah dikurung, dia hanya bisa terbang sebatas
kurungannya aja, nah kita manusia yang gak dikurung malah buat kurungan sendiri
dalam pikiran kita” kaya gitu kaya gitu lah.
Kadang ketemu orang yang
seakan-akan nih bisa memahami kita, “Ge sedih ya??” “Iya” nah udah deh merasa
ada yang memahami mulai cerita banyak hal pada orang itu. kaya si Sheila yang
kehilangan Dimas tiba-tiba dingertiin ma Adit. Ya rasanya gimana gitu.
“Kenape lo? Muka loe dilipet?”
Ini
berkaitan dengan bahasa tubuh orang yang galau. Orang galau itu misalnya kaya
poconggg, jalannya perlahan (seakan sangat berat untuk melangkah, kakinya ada
batunya kali ya?) mukanya nunduk, matanya sayu atau kaya orang sedih (berusaha
mengurangi berbagai informasi dari luar), bahunya mengendur, biasanya mengehal
nafas. Meskipun gak semuanya gitu, ada ekpresi-ekspresi kecil yang meskipun
terlihat si orang merasa senang tetapi sedang menunjukan kegalauan, seperti
senyum palsu, dia senyum kemudian tidak lama kemudian senyu itu hilang atau
biasanya menunjukan ketidak nyamanan seperti berusaha menghindar dari orang
lain. Mungkin terkait “aku lagi pengin sendiri, jangan ganggu aku”
Kadang sering memandang kelangit,
ada dua hal mungkin itu metaforanya untuk bebas dari kegalauannya atau secara
non verb orang yang mendongakan kepalanya ke atas itu adalah orang yang
berusaha untuk menghilangkan kesedihannya, karena orang lebih mudah sedih kalau
menunduk.
“Aku kangen nih”
Tiba-tiba aja kangen sama masa lalu,
masa indah di mana suatu masa yang lebih baik daripada masa sekarang. “Dulu tu
gak kaya gini, dulu tu..” nah udah kalo udah mulai muncul kaya gitu. Liat aja
si Poconggg, “Dulu aku ma Sheila suka duduk-duduk di taman” atau pas
ngebayangin masa-masa SMA dulu ketika pocong lainnya malah main bola, jelas aja
gool wong pocong tangannya dislempitin? Ya pada episode ini juga masa di mana
dia ingin sendiri, seakan-akan hilang dari masa sekarng yang dia anggap sangat
menyebalkan. Betull???hehe
Perasaannya cepet berubah
Iya karena sensitive sehingga
perasaanya cepet berubah, tiba-tiba seneng, kadang bisa jadi bijak, tiba-tiba
sedih lagi. Kaya Mas poconggg yang ge pengin sendirian dan dateng pocongwati,
kemudian tiba-tiba aja jadi bijak sampe nyuruh jangan bunuh diri (eh malah dia
mau bunuh diri juga), tapi setelah inget angkot dia sedih lagi. Atao setelah
diajak dugem malam jum’at ma Kunti, si poconggg seneng tapi abis itu keinget
lagi sedih lagi. Kaya gitu kaya gitu deh cepet berubah moodnya. Gara-gara suruh
wawancara lagi tiba-tiba nih aku jadi bad mood, liat temen sidang langsung
galau luar biasa.hedeeeeh tak patut tak patut.
Aku gagal
Mungkin ini perasaan yang paling
pool adalah perasaan telah gagal, seperti tidak ada harapan lagi. “Ngapain lu
Chonggg?” Tanya kunti ketika poconggg berdiri di pinggir sebuah atap, “Mau
bunuh diri” “Mana ada pocong bunuh diri PA” ya paling galaunya sukses mungkin
yang bunuh dirinya berhasil kali ye. “Hikz aku telah gagal, mulai sekarang aku
akan meninggalkan semua ini” ya semacam pikiranku ketika skripsi gak
selesai-selesai penginnya DO.hehehe ^^v
Ya itu sekilas tentang cirri-ciri
orang galau yang aku lihat dalam film poconggg juga pocong. Ada dua macam usaha
yang bisa dilakukan ketika galau dateng, usaha secara emosional atau usaha buat
mnyelesaikan masalah itu. usaha
emosional tu misalnya dengan pergi ke mana, menyesatkan diri, atau apa gitu,
intinya usaha itu bisa menjadi memperburuk keadaan atau bisa juga membantu
mengubah cara pandang terhadap masalah.
Yang kedua usaha untuk
menyelesaikan masalah, lah ini adalah usaha aktif untuk menyelesaikan masalah
dengan cara yang baik, jika skripsi gak kelar ya dikerjain dan dikelarin lah
(hehehe mengingatkan diri sendiri), kalo ada masalah dengan orang lain coba
selesaikan baik-baik. Mungkin kita bisa lari dari masalah, tapi kita perlu
kembali dan mnyelesaikan masalah itu. Anyway, inget kata Om Chrisye dalam
lagunya, “Galau Pasti Berlalu.”
Terakhir banyak mendekatkan diri
pada Tuhan, karena kegaluan itu mungkin biar kita nih deket ma Tuhan. Udah
berapa lama kita lupa ma Tuhan? Gak peduli masalah akan jadi kayak apa, galau
mau jadi gimana? Tapi kalo semakin banyak nih deket ma Tuhan, tetep kan dapet
pahala. Ce ileee daripada gak ngapa-ngapain dan gak dapet apa-apa.
Aku sedang berpikir bahwa untuk
menjadi bahagia itu kita yang harus menjadi penyebab, bahagia itu bukan berasal
dari orang lain, harta, kesenangan, atau hal lain yang berada di luar diri
kita. Tapi jauh dari itu ada sesuatu dari kita yang menyebabkan kebahagiaan itu
sendiri, yaitu kedekatan kita ma Yang Punya Kebahagiaan.cip!!
Nice ^^b Salam Galoo Uoooo!!!
Selese nulis 9.18 WIB
@fayssmile
Tidak ada komentar:
Posting Komentar