Selasa, 24 Juli 2012

Cemas

Mamah : Kamu pilek Ndol?
Aku : mmmm
Mamah : Minum obat lah, biasanya obatnya apa sih?
Aku : (tak bisa menjawab, padahal air mata dah ngucur deres banget, dalam hatiku, "cuman pengen denger suaranya Mamah")
Tu telpon-telponanku ma mamah semalem setelah aku sms, "Mah, cemas ni takut gak bisa daftar minggu depan."
Mamah : kenapa sih?
Aku : masih banyak yang belum aku selesein.
Mamah : ta mintain do'a ke Kyai R ya?!
Aku : heheh, gak usah, do'a-in mamah aja.
Mamah : Ya mamah tetep do'ain, biar yang nge-do'ain banyak.
Aku : aku takut, Mah! Gak bisa daftar minggu depan.
Mamah : Ya usahain donk
Aku : iya, aku coba (air mataku semakin deras mengucur ><)

Entah, kenapa aku jadi cemas gini?
Perpus
Bu Darosy (dosenku) : Dek, kok keliatan ada yang beda ya?
Aku : apanya Bu?
Bu Darosy : ada yang beda pokoknya.
Aku : Memang kenapa Bund? (dengan wajah yang memang aku sadari sangat kusut)

Loby lantai 1
Aku ge baca bukunya AXL (Pendiri Maicih), tiba-tiba bu Annita lewat, "Ayo, Dek kamu pasti bisa!"

Lho emang kenapa tho aku?

Masjid al-azhar
Aku : Ed, emangnya aku keliatan cemas ya?? (tanyaku pada Ediwan yang tadi siang nebak aku ge cemas)
Ediwan : (cuman senyum sambil menjabat tanganku)

Iya, aku cemas banget, jujur takut banget kalo gak bisa daftar minggu depan paling lambat tanggal 3 Agustus 2012. Padahal dosbing udah kasih bendera buat daftar sidang, cuman akunya yang belum siap. BAB 4 belum kelar, apalagi kemarin minggu abis diobark-abrik sama dosbing.

"Kamu pernah ngerjain skripsi ampe sakit?" sms dari Purwanti yang membuatku tersentak, dan bangun malem-malem buat ngerjain skripsi lagi. Ngerjain skripsi itu totalitas sampe sakit sekalipun. "Kalau depresiku kambuh mungkin." jawabku.

Huuuuf, akhir-akhir ini aku banyak menghela nafas ....

Butuh temen buat ngobrol ....



Minggu, 22 Juli 2012

Ragu

Sebuah catatan galauku pagi hari
Setelah bimbingan ke dosbing kemarin, dan banyak diberikan masukan sana-sini aku justru mulai galau lagi. Aku se,akin bingung mencari dan bagaimana harus ku apakan skripsiku ini? dan bagaimana aku harus memperbaiki yang telah salah.
Optimis yang kemarin-kemarin serasa berkibar sekarang entah mulai pudar lagi. Mulai muncul keraguan untuk melangkah lagi. Aku bingung dari mana keraguan itu muncul? Dari keyakinan yang terjatuhkankah? dari sesuatu yang mengecewakankah? atau dari manakah? Mungkin episode seperti ini sering muncul dalam episode manusia lain. Dan saat ini aku masih bingung bagaimana harus melangkah kembali?
hampir beberapa jam aku tak bisa beranjak dari tempat tidurku, terus berpikir. Apalagi setelah membaca sms dari seorang teman, "kontraknya kayaknya gak saklek" Mungkin aku tau maksudnya ingin mengurangi rasa ketertekananku terhadap kontrak skripsi dari biro. Tapi aku merasa bahwa beban psikologisku lebih berat.
Aku belum tau apa yang akan aku lakukan lagi. Mungkin aku harus mundur dari keyakinanku sendiri? Mengalah dari realita?

Bahkan Punggung ini butuh Tempat untuk Bersandar
Beberapa hari yang lalu, kuris kostku patah, karena mungkin tidak kuat lagi menyangga kegalauanku. Bahkan kursiku pun sudah tidak mampu lagi menopang kegalauanku hihihi tepatnya ketika aku pulang dengan wajah agak kusut dari kampus karena banyak hal yang aku pikirkan, salah satunya tentang ketidak jadianku untuk presentasi makalah bersama beberpa temanku ke Jakarta, dengan alasan dana dan transportasi.
Sepulang di kost, Ediwan yang memang sedari tadi ada di kostku menunggu cukup lama hingga dia bisa menyelesaikan membaca dua halaman buku psikologi sosial. Mantaaap^^b AKu duduk di kursi kostku sambil bersandar, rasanya aku pengin teriak aja. Dan GUBRAAAAG!!! Aku terjatuh dari kursiku karena salah satu kaki kursinya patah. “Kowe ngopo tho Cal?” aku belum bisa menjawabnya karena aku sendiri sedang berusaha untuk berdiri, sambil tertawa.
“Napa tho kok wajahmu tu kusut banget?” Tanya Ediwan sambil memainkan game yang ada di handphoneku. Aku pun mulai bercerita tentang kejadian yang aku alami tadi di kampus. Di satu sisi muncul kelegaan karena aku sudah bisa mengerjakan skripsi, tetapi di sisi lain aku harus menghadapi kenyataan bahwa aku tidak bisa menghindar dari wisuda 127 yang bisa bikin potensi kegalauanku bertambah kronis.
Besk sorenya 17 Juli 2012, bersama Amin, aku membeli kursi yang hampir sejenis dengan warna yang sama di daerah Banyumanik. Hmmm cukup jauh juga ya? Beda bentuk tapi warna sama. Dan entahlah kursi ini Alhamdulillah-nya lebih nyaman dari kursiku yang lama. Sangat nyaman untuk menyandarkan punggung ini yang mulai terasa berat menahan tubuhku.
Akhir-akhir ini aku sering banget menyandarkan punggung ketika sesauatu yang aku hadapi sudah terasa buntu, berat, atau menggalaukan.hehe entah ke tembok, kursi, pintu, pohon, ke kaki gajah, ke tiang listrik, pokoknya kalau ada yang berpotensial buat aku sandaran aku akan bersandar.hehe gak bangetz.
Kadang punggung ini butuh untuk bersandar, ketika merasa sudah tidak mampu lagi untuk menghadapi sesuatu. Bahasa non verbal sering mengartikannya sebagai penghindaran. Merasa sudah tidak tertarik lagi dengan sesuatu yang dihadapi, atau sudah merasa galau dengan sesuatu yang dihadapi.
Terkadang pun ketika dengan bersandar pun aku sudah tidak lagi kuat menahan, aku akan memilih berbaring, kadang memikirkan sesuatu dengan mata terbuka, hingga terkadang pula terbawa tidur, dalam artian melepaskan diri dari kenyataan sejenak, mengistirahatkan otak yang sudah terasa berat melakukan kerjanya.
Seperti Sherlock Holmes yang juga akan bersandar di kursinya ketika pikirannya buntu, sambil menelungkupkan tangan dan menyentuhkan ujungnya ke hidung. Mungkin memang kita butuh tempat bersandar dalam artian fisik dan juga terkadang juga dalam artian psikologis. Beberapa hari ini pun aku cukup tenang ketika bisa curhat ke beberapa orang, atau bahkan lebih sering kepada Tuhan, rasanya jauh lebih tenang.
Well, masih banyak pekerjaan berat yang menanti dengan seabreg beban yang butuh punggung, bahu, bahkan kepala sekalipun untuk mengerjakannya. Kadang pikiran buntu menyerang, coba melakukan hal lain, seperti aku misalnya akan nge-blog, coret-coret, atau berusaha mencari mangsa buat diajak ngobrol. Entahlah, tetapi aku yang sekarang jauh lebih nyaman ketika bisa bertemu dengan orang lain dan mulai berbicara sesuatu yang menjadi pikiranku, daripada sekedar menuliskan, menulis bagiku hanya ketika aku merasa sedang tidak ada orang yang bisa mendengar atau bahkan meresponku. Selain itu juga menulis hanya sedang mendokumentasikan sesuatu yang aku lihat, dengar, dan rasakan agar kesempatan ke depan bisa aku baca lagi.
Di bulan ramadhan yang penuh berkah ini, aku justru merasa tergalaukan dengan skripsiku. Ya Allah maafkan aku ya gak bisa optimal nih ramadhannya.Hari ini aku tidak ingin ke kampus, rasanya malas untuk ke kampus. I need talk with someone ... maap ya temen-temen yang udah jadi katarsis galauku.

(23 Juli 2012, selesai ditulis 08.58 di warnet)

Kamis, 19 Juli 2012

SKRIPSI itu WOW

Sebelumnya pengin mengucapkan selamat berpuasa bagi temen-temen yang menjalankan ibadah puasa mulai hari ini, but aku milih ikut pemerintah seperti biasanya,  sesuai sidang isbat yang dilakukan semal depag semalem. Hfff, sidang isbat ya? sidang skripsiku???? hadeeh. Jadi masih bisa bikin ngiri temen yang menjalani puasa hari ini. Sebenernya sih masih ragu tadi pagi, "Beneran gak sih hari ini puasa atau gak?" secara aku gak punya tivi jadi gak tau semalem pemerintah ngumumin harga sembako atau gak? (lho?) Tapi kemudian aku memtuskan buat nyabu seperti biasa pagi tadi, meskipun dengan keraguan berharap gak ada temen yang menemukanku dalam keadaan lagi gak puasa.
Pagi abis subuh abis jemur pakaian aku baca postingan blogku ini, terutama yang dah lama. Asli cekikin sendiri, jaman-jamannya aku masih 4l@y masih galau, masih aneh, masih gila, masih gitu lah. Seperti jamannya kostku lagi langka air dan aku harus rajin ke SPBU atau ke masjid cuman buat  pinjem toilet Hadeeh, ternyata aku parah banget. Aku berpikir, "kayaknya seru nih kalo aku print dibaca di kampus. Kali aja ada temenku atau dosen yang insaf mbaca tulisanku itu."hahaha
Sambil ngeprint tu blog, aku buka-buka skripsinya senior-seniorku, dan aku pun tersadar bahwa Pekerjaanku masih akan sangat panjang, sehingga aku berusaha untuk tetap yakin untuk menjaga keyakinanku sendiri, bahasa gaulnya Optimis. Aku harus yakin kalau aku bisa menyelesaikan skripsiku dalam sisa-sisa hari hingga pendaftar ke depan yang ditutup tanggal 3 Agustus 2012. Paling tidak aku bisa udah lebih PeDe bilang ke dosen waliku ketika ngisi KRS, "Bu saya sudah daftar, tinggal sidang saja" Sambil pake baju zirah dan berkuda.hehe 
Well, karena ada janji sama Purwanti buat bahas skripsiku sekitar jam setengah 9 pagi di Penjara eh maksudku di kampus (hehe) jadi aku pun berangkat ke kampus. Wuih, kampus udah mulai sepi tetapi aku masih menyusuri jalanan kampus yang lengang ini, berasa kaya di film koboi aja nih. Tiba-tiba di depanku ada koboi menunggang motor mencegatku, dan menantangku adu senjata, aku pun menyambutnya. Kami semakin mendekat, semakin mendekat, dalam hitungan satu, dua, tiga dia mengepalkan tangan ke depan dan aku membuka tanganku ke depan, Yesss aku menang!!!! hehe cuma imajinasiku aja.
"Lho kok lemes Mas? Pagi-pagi dah ngeluh?" kata pak Mar penjaga ruang komputer perpus, sebenernya aku pengin mengatakan, "wah, pak hidup itu berat ya? ternyata skripsiku masih panjang perjalanannya" tapi aku urungkan dan hanya membalasnya dengan senyuman saja :). Habis pinjem kunci loker aku berguling-guling sambil bilang "WOW ... WOW ... WOW..." hahaha gak lah, aku duduk di kursi di lobi kampus sambil baca blogku sambil nungguin Purwanti. Aku yakin dia telat jadi aku tetap setia menunggunya :p. Pukul 08.30 dia juga belum datang. Tapi kemajuan besar paling tidak dia sudah datang sekitar 15 menit kemudian (masih mending daripada dulu aku nunggu sampe lumutan).
Habis itu ya kita bahas skripsiku di perpus. Karena kemarin dia bilang mau ke Solo pagi ini so aku terharu sekali dia mau menyempatkan waktu buat bahas skripsiku; (lebay ah!). Berasa gimana ngobrol sama S.Psi? Sementara itu aku merenung dengan sebuah gubahan lagu yang membuatku serasa sakit hati, mak-jleb gitu, (silakan buka di link ini aja http://www.skripsit.com/2012/07/lagu-mahasiswa.html?showComment=1342754667025#c4714533764249700053 Asik Bro nih link tentang skripsi dapet dari twitteran yang diliatin Zaldhi adek angkatanku ke aku ^^b) Rasanya tuh gimana gitu baca dan menyanyikannya. Hadeeeuuuuh!!! Pas nih kalo ni lagu buat dinyanyikan di wisuda nanti.has has has
Aku gak mau kalah buat gubahan lagu bertemakan skripsi, ni dia Mars Galau SKRIPSI


Kepada para mahasiswa
Yang merindukan kelulusan
Kepada skripsi yang kegaluan
Di kebuntuan pikiran
Kepada aktivis pembimbingan
Yang telah mencoretkan
Sebuah catatan kesalahan
Di lembar skripsi tercinta

Wahai kalian yang rindu kelulusan
Wahai kalian yang akan disidang
Demi mempersembahkan skripsi tercinta
Untuk mertua tercinta eh orang tua tercinta
 
Asyik banget bahas skripsi ma Purwanti sambil makan keripiki pedes pemberian petugas perpus. Berhubung teman-temanku yang lain lagi dah pada puasa, jadi aku makan berdua ma dia. Weeeek :p bikin ngiri orang gak ya??? Sebenernya sih gak sehat makan pedes-pedes gitu, aku sempet menolak untuk nambah, tapi Purwanti, "lagi Bu, lagi Bu keripiknya" "Ya udah nih ta kasih separonya" kata si Ibu sambil meletakan beberapa keripik di selembar kertas. Anyway, tadinya aku nolak tapi karena tu keripiki ngeledek, akhirnya aku juga ikutan makan juga. hehe semakin pedes semakin mantap Bro, asik^^b.
Sebenernya gak baik juga selama ngebahas skripsi sama Purwanti aku buka laptop dan dia juga buka laptop. Aku buka blog ma twitter, dia buka FB, jadi gak fokus, tapi ya gimana coba? Masa aku harus ke klinik Tong Fang gitu??? Masa aku harus kayang sambil bilang WOW gitu??? 
Mulai ada pencerahan setelah diskusi ngalor ngidul tentang skripsiku sama Pur. Berasa kaya diskusi sama dosen aja. Tadi si Mas Komting alias mas Handung juga nimbrung meskipun pergi lagi, "Aku selalu senang melihatmu Ndung" sudah ketiga kalinya dalam tiga hari ini aku mengucapkan kalimat itu. Ya gimana wong kampus udah sepi, dan aku harus menghadapi kenyataan bahwa teman-teman 2006ku dah pada hilang, pergi (kata Apri semalem, "bahasane lho... pergi...) hehe. Mungkin aku harus pinjem soundsystem kampus sama mic mushola cuman buat bilang, "WOW"  gitu?
Well, aku mencoba memahami satu hal bahwa aku memang harus merubah strategiku jika memang ingin secepatnya menyelesaikan skripsiku bulan Juli 2012 ini. Bangun lebih malam, lebih fokus, dan harus sering-sering sms ke teman-teman cuman buat bilang "WOW" hahahaha
Sudah menunjukan jam setengah sepuluh dan Purwanti juga harus ke Solo, aku cuman ngasih print out blog lebayku ke dia, gak tau deh entar batuknya dia kumat lagi? atau nanti tu print outnya dia buat kipas-kipas di bus? atau mungkin dia kasihkan ke gelandangan yang dia temui di jalan, "Pak, maaf saya tidak punya receh, kalau bapak mau mungkin bapak mau ngambil print out blog temen saya ini? Isinya mencerahkan lho Pak," Hadeeeh.... Terima kasih dah bantu skripsiku. ^^b
Ada juga ya blog-blog skripsi galau selain kaya punyaku, ada juga yang mengcopy paste tulisan blogku ke blog dia.. Memang bukan cuman tulisanku sih, but ya sayang aja dia gak bilang yang punya blog, kedua salahku sendiri gak memprotek, kata dosenku, "Wah, plagiat itu namanya."
Perjalanan kita makin lama, dan seiring berjalannya waktu semakin galau lah kita menjalani semua ini. Yang bikin galau memang bukan skripsinya, tetapi kondisi yang mengelilingi skripsi itu. Karena secara tugas perkembangan kita juga sudah seharusnya mengerjakan hal lain, misalnya datang ke rumah seorang bapak sambill bilang, "Anak Bapak WOW!!" hehehe
Mau mendatangi sidang jum'at, hffff sidang skripsi gimana ya???

(selesai ditulis 11.34 WIB tanggal 20 Juli 2012 di perpus kampus pake laptopnya Zaldhi)

Rabu, 18 Juli 2012

Jangan Takut Salah

Aku tulis di buku kecilku pada 18 Juli 2012 - 17.48 WIB - Masjid Al-Azhar
"Aku menyadari satu hal dalam hidupku bahwa yang membuatku sulit untuk bisa melangkah adalah kenyataan bahwa aku takut gagal meskipun aku belum melakukannya. Seperti dalam proses skripsi ini, aku semakin lama dan lambat karena aku merasa dan berpikir bahwa aku takut salah, aku takut gagal. Memang butuh keberanian dan kepercayaan diri untuk melangkah dan melawan ketakutan itu"

Yeap, Kadang yang membuat kita takut untuk melangkah adalah ketakutan kita untuk salah ...^^b So well, terkadang ketika dalam mengerjakan proses skripsi sering kali kita terhenti langkah ketika menghadapi sebuah kondisi yang tidak membuat kita sangat penat, buntu, dan entah lah apapun. 
Kadang pun aku menyadari bahwa ketika mendengar cerita teman-teman tentang sidang, maka sering menjadi sugesti secara tidak langsung kepada diri kita bahwa skripsi kita harus perfect agar bisa terhindar dari yang namanya pembantaian. Temanku pernah bilang, Abi 2007 pernah bilang, "kerjakan aja Mas, yang penting tu kita bisa mempertanggung jawabkannya," atau kata Pak Akung, dosenku, "kerjakan aja, gak usah takut salah!" 
Yeah, S1 memang masih diperbolehkan salah, sehingga teruslah berjalan meskipun langit tak berbintang (soundtrack TOP Secret - Billionaire). Yang membuat langkah kita terhenti adalah karena ketakutan kita sendiri untuk salah. Padahal Hidup adalah sebuah pembelajaran penting sehingga memang seharusnya peran salah dan benar merupakan satu paket yang tidak terpisahkan. Kalau tidak mau salah ya ke laut aja.

Sepertinya aku masih harus berjuang hingga titik terakhir, berjuang dan terus berjalan. Secepatnya diselesaikan agar masih ada waktu untuk bisa membenarkan yang salah. Keyakinan itu selalu muncul sangat jelas di setiap harinya bahwa aku bisa menyelesaikan skripsi bulan Juli 2012 ini. Semangat terus bertahan dan bekerja keras.

Wisuda Wis Udah

Hidup selalu berubah, tinggal apakah kita siap dan melakukan sesuatu dengan kehidupan itu. Ada yang datang dan ada pula yang pergi. Semuanya selalu silih berganti dengan sebuah alur kehidupan yang tidak menentu dalam kaca mata kita sebagai manusia. Selalu ada perasaan kehilangan setiap kali ada sebuah keterpisahan antara dua hal atau lebih.
Begitu juga dengan aku, semakin berlalunya hari aku merasa semakin teman-temanku pergi satu demi satu. Tetapi aku yang juga seharusnya pergi pun ternyata masih ada di sini, di kampus ini. Kegalauanku sekarang berubah dari yang semula karena skripsi, sekarang karena wisuda. Aku menjadi mulai menyadari arti sebuah wisuda. Hanya saja aku tidak berani ketika kemarin tanggal 17 Juli 2012 untuk melalui area wisuda universitas. Bertemu dengan keramaian kebahagiaan, rasanya tuh gimana gitu. Aku pilih jalan memutar yang tidak bertemu dengan areal tersebut.
Moment wisuda terkadang menjadi moment perpisahan dengan banyak orang atau beberapa orang yang terkadang mungkin aku tidak siap dengannya. Sehingga aku lebih memilih menghindar. Di sisi lain aku melihat diriku yang ternyata masih unyu-unyu ada di kampus ini dan berstatus sebagai mahasiswa. Kemudian melihat kerumunan manusia yang berbahagia disertai dengan orang tua, pasangan, atau mungkin warga sekampungnya rasanya aku menjadi anak yang tidak berguna dari orang tuaku. Hal ini manambhakan kegaluanku saja. Dan di sisi yang lainnya lagi, aku menyadari bahwa semakin sedikit orang yang bisa membersamai aku dalam setiap kegalauan hidup ini. Hffftttt
Sudah banyak penyangkalan sudah banyak terkadanag kebohongan yang aku lakukan demi mendapatkan sebuah penerimaan dari orang lain yang menanyakan, "SKRIPSImu gimana?" atau "kapan lulus, Sal?" atau "Kamu kapan sidang?" atau "Wisuda kapan Mas?" dengan menghela nafas biasanya aku mengatakan, "InsyaAlloh bentar lagi, maaf ya" atau terkadang hanya sebuah senyuman manis.
Menyadari bahwa moment wisuda merupakan saat-saat yang membuat galau, aku pun mencoba memacu diriku untuk juga mulai bertahan lebih lama dan bekerja keras seperti kata Purwanti temanku, yang entah bagaimana sampai sekarang masih terngiang. Aku harus mengorbankan banyak hal mungkin untuk sesuatu yang lebih baik nantinya. Seperti yang aku janjikan kepada orang tuaku, "Aku tidak akan pulang ramadhan ini jika aku belum mendaftar sidang" dan yang mungkin cukup berarti adalah aku menutup sementara akun facebooku. Kadang muncul perasaan iningin berbagi kegalauan lewat facebook, tetapi sepertinya aku harus bersabar hingga beberapa minggu ke depan hingga skripsiku ini menemui akhirnya di pendaftaran sidang.
 Well, hari-hari ke depan rasanya akan dipenuhi dengan perasaan sepi penuh perjuangan yang entah kenapa selalu mewarnai perasaanku juga di ramadhan tahun kemarin. Yang aku sadari adalah, ternyata tidak terasa ramadhan akan datang lagi padahal baru ramadhan kemarin aku baru saja mengerjakan skripsiku. Berarti sudah hampir satu tahun Hijriyah usia skripsiku. Di tengah perasaan sendirian itu mulai ditinggal pergi beberapa teman, dan jauh dari orang tua, aku mulai berduaan lagi dengan-Nya. Buruknya memang aku belum mempersiapkan ramadhan kali ini dengan baik, cuman ingin menguatkan hati di dalam sebuah perjuangan hidup ini ^^.
Anyway, berbicara wisuda, aku berusaha untuk wisuda secepatnya, keinginanku cuma satu dan sangat simple, pengin punya foto keluarga bareng ayah sama mamah. Maklum seumur-umur gak punya foto keluarga. Paling fotoku sama ayah atau fotoku sama mamah waktu masih kecil. Coz harus bergantian buat ambil gambar.hehe
So, saatnya berjuang di titik terakhir ini. Gak enak juga sama bu kost yang udah nanyain kapan wisuda, dan pernah janjiin tahun ini keluar. Sepertinya aku harus memperpanjang lagi dengan loby tingkat tinggi. Lebaay!!!Apalagi nih aku katanya mau diminta jadi subyek skripsinya mahasiswa lain, hadeeeh... siplah! ^^b
Buat tematemanku yang wisuda 127 ini, sukses ya, Semoga Berkah Allah selalu menyertai setiap aktivitasmu. Ada yang bilang sih kalo wisuda itu secara tidak langsung, "Selamat Anda sudah menjadi penagngguran!" hehe tetapi semoga hanya sementara. Butuh selang waktu untuk bernafas sejenak dan kemudian melanjutkan tugas pekermbangan sebagai manusia dewasa awal, pa hayyo?? 
Last, satu keinginanku saat ini untuk nanti setelah wisuda, aku belum mau bekerja. Tapi aku mau nabung saat ini menikmati masa-masa kelulusan, aku pengin bisa liat dan hadir juga di sidang teman-temanku yang belum sidang, dan mungkin dateng ke wisudanya. Hehehe Sip dah ^^b

(18 Juli 2012, ruang komputer perpustakaan F.Psi)