Selasa, 29 Mei 2012

Cowok Ideal itu Katanya Musti Bisa Nyupir Mobil

Nyetir mobil, tentu menjadi keinginan banyak orang, tidak laki-laki atau perempuan.Terutama laki-laki ketika berkeluarga, aneh saja kalau suami gak bisa nyetir dan justru si istri yang bisa nyetir. Ya mungkin gak masalah tapi sama orang (ya iyalah masa sama kodok?) hal tersebut terlihat gak wajar.
Pernah ditanya ma mba-mba, "Sal, bisa nyetir?" "Belum bisa, Mba" "Belajar nyetir Sal, kan cowok ideal itu bisa nyetir?" 'Aduh, Mba wong aku nyetir bom-bom car aja belum bisa" habis itu aku update status di facebook, dan ada temanku yang bales, "Belajar naik odong-odong dulu aja" hahaha
Percuma kalau punya mobil tapi gak bisa nyupir. Kaya bu kostku yang shock waktu dapet hadiah mobil keren dari sebuah Bank. Satu rumah gak ada yang bisa nyupir, termasuk bapak kost. Akhirnya tu mobil cuman dieem aje di garasi yang sengaja dibuat untuk tu mobil. Tapi, kemajuan penting ketika bapak kostku mulai bisa hidupin mesin mobil, dah itu aja.
Cerita lain, ketika kemaren jum'at aku disuruh ma dosen buat jemput ustad yang mau ngisi di kajiannya dosen. Karena ustadnya dari luar Semarang jadi ke semarangnya pakai Skateboard (hehe ya gak lah, pake bus). Tadinya mau pakai mobilnya pak Dekan, tapi hari H ada perubahan. Karim berusaha untuk telpon aku, tapi hapeku lagi koma dan tidak bisa dihubungi. "Sorry, hapeku mati,hehe" "Hmmm, itu mas, jadinya sama mas Joni pakai mobilnya bu PD1, tapi mas Joninya lagi pergi, daritadi masnya dah nunggu tapi kamu gak ada" "Hehe iya sorry" "Ya udah ustadnya dihubungin dulu pake hapeku"
Udah aku hubungin dulu tu ustadnya, 'Assalamu'alaikum, pak Wahyudi?" "Wa'alaikumsalam, iya" "Ini Faisal dari psikologi UNDIP, maaf bapak sudah sampai mana ya?" "Oh iya Pak Faisal, ini sudah sampai di pom bensin Sukun, saya istirahat dulu di musholanya" "Oh iya, nanti kami jemput"
"Eh, ustadnya udah di Sukun" "Wah, mas Joninya mana nih?" ya akhirnya Karim kelimpungan cari supir-supir yang ada, karena gak nemu, akhirnya ketemulah dengan seorang Ita. "Mas sama mba Ita aja" 'Eh beneran???" "Iya cepetan" Eh buset masa sama cewek, gak etis banget kalau yang nyupir cewek? Tapi ya sudahlah, udah keburu-buru nih. "ta, aku di belakang aja ya" (dan posisi ini aku baru sadar dari orang lain kalau yang nyupir di depan dan ada satu yang di belakang, biasanya seperti majikan dan supirnya, hahaha maap Ta,hehe).
Singkat cerita, aku berhasil menjemput tu ustad yang ternyata berjenggot dan pakai celana cingkrang, berbeda banget ma aku yang pakai celana Levis dan baju batik. Si bapak ta tempatin di belakang, menemani aku. dan aku masih merasa sangat tidak etis. Di dalam mobil tu ustad ngomongnya tentang nikaaaah terus, "Pak Faisal sudah menikah?" "Belum Pak, hehe" "Segera Mas..." pembicaraan selanjutnya seputar kisah beliau yang menikahi cewek gaul karena tawaran dari si bapak ceweknya (hadeh).
Ya akhirnya kami sampai di kampus dan si ustad mengisi materi tentang ukhuwah. dan setiap ada contoh yang berhubungan dengan nikah, pasti aku yang diambil contohnya (menyebalkan, "Mas faisal ini, bla bla bla.")
Well, ketika pulang, si ustad dianter dengan mobilnya pak dekan. sekalian jum'atan di maskam. Di dalam mobil ada pak Dekan dan supirnya (Mas Hilman), Pak Ustad dan aku masih disuruh ikut, karena pak dekan gak bisa nganter sampai pulang karena ada rapat di gedung Prof.Sudharto (ya sebenernya biar usatdnya ada temannya aja). "Maaf ya pak Ustad, tadi supirnya mahasiswi" "Oh iya gak apapa"kata pak ustadnya, "Iya,  Pak tadi ada miss com"kataku.
Perjalanan pulang, tu ustad masih ngomongin tentang nikah, "kalau dari orang tua, udah nyuruh nikah?" Haiaaa "Ya mereka menyerahkan ke saya, Ustad" Singkat cerita kami sampai di Sukun dan mengantar pak Ustad pulang menggunakan sepatu roda (pakai bus lah,hehe). Langsung aku duduk di depan samping mas Hilman, "Wah Mas Faisal sekarang jadi pak Dekan" "Hehe" Uih enak naik mobil dekan di kursinya pak dekan pula.hehe ^^v (Amiiin deh moga Alloh mengizinkan suatu saat nanti.hehe)
Masih kepikiran ma aku, hedeh kapan bisa belajar nyupir ya??? Biar nanti gak nyasar di rumah sakit?

"Mas Faisal aslinya mana?"tanya mas Hilman dalam perjalanan pulang
"Brebes, Mas"
"Lho, kok deketan saya Tegal"
"He... masih satu rumpun ternyata"

25 Mei 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar